Showing posts with label dfd. Show all posts
Showing posts with label dfd. Show all posts

Pemodelan Analisis System



Kamus Besar Bahasa Indonesia atau sering disingkat KBBI mendefinisikan model sebagai pola (contoh, acuan, ragam, dsb) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan. Lucas mengatakan (Lucas, 1993: 36), “Model adalah suatu pernyataan dan penyederhanaan dari suatu kenyataan”

Dari uraian di atas dapat dipahami model merupakan suatu pola yang digunakan untuk membantu menjelaskan sesuatu. Sedangkan Analisis merupakan upaya mengkaji sesuatu secara terstruktur dan mendalam. 

Model analisis setidaknya harus dapat mencapai tiga sasaran utama yakni:
(1) untuk menggambarkan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan,
(2) untuk membangun dasar bagi pembuatan desain perangkat lunak, dan
(3) untuk membatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi begitu perangkat lunak dibangun 

Beberapa pemodelan analisis yang sering diguakan dalam pengembangan system adalah sebagai berikut: DFD (DataFlow Diagram), UML (United Modeling Language), ERD, STD, dan lain-lain.

DFD (Data Flow Diagram)



Data Flow Diagram (DFD) / Diagram Aliran Data adalah sebuah metode grafis dengan symbol-simbol yang sudah ditentukan dibuat untuk menggambarkan suatu proses dan aliran data baik input maupun output. Pada DFD dikenal istilah level, yakni tingkatan dalam menggambarkan proses system, semakin besar nilai level maka semakin rinci proses digambarkan.
Levelisasi atau tingkatan dalam DFD adalah:

1.        DFD Level 0
DFD level 0 merepresentasikan seluruh elemen sistem sebagai sebuah bubble tunggal dengan input dan output yang ditunjukan oleh anak panah yang masuk dan keluar secara berurutan (Pressman, 2002: 365). 

2.        DFD Level 1
DFD level 1 merupakan diagram yang menguraikan proses pada diagram level 0. Diagram level 1 memberikan pandangan secara menyeluruh dari sistem, menggambarkan proses utama, aliran data, dan entitas eksternal. 

3.        DFD Level n
DFD level n merupakan diagram turunan dari DFD level 1. DFD level n menguraikan proses sistem secara terperinci. Pada level ini sudah dimungkinkan adanya atau digambarkannya data store yang digunakan.

Notasi yang digunakan dalam membuat DFD versi Yourdon dan DeMarco adalah sebagai berikut:

1.        Proses
Proses adalah kerja yang dilakukan oleh sistem sebagai respons terhadap aliran data masuk atau kondisi. Notasi proses dapat dillihat pada gambar dibawah ini.



Gambar Notasi DFD proses.
2.        Aliran data
liran data adalah komunikasi antara proses dan lingkungan sistem. Aliran data menunjukan input dan output data (atau informasi). Aliran data juga digunakan untuk menunjukan pembuatan, pembacaan, penghapusan, atau pembaharuan data dalam data store. Simbol aliran data dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
 

Gambar Notasi DFD aliran data.
3.        Entitas eksternal
Entitas eksternal mendefinisikan orang, unit organisasi, sistem lain, yang berada di luar sistem dan berpengaruh terhadap sistem. Notasi entitas eksternal dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

 


Gambar Notasi DFD entitas eksternal.
4.        Data store
Data store merupakan tempat penyimpanan data. Notasi data store dapat dilihat pada gambar dibawah ini.


Gambar Notasi DFD data store.

Skripsi : Sistem Informasi Akademik Pesantren



Skripsi : Sistem Informasi Akademik Pesantren

  Latar belakang

Teknologi berkembang pesat hampir di seluruh aspek kehidupan manusia. Peranan teknologi dalam aktifitas manusia tidak diragukan lagi, bahkan menjadi sebuah tuntutan. Penerapan teknologi informasi memberikan dampak positif terhadap jalannya organisi, karena dapat menggantikan beberapa aktifitas manusia secara optimal. Sistem informasi adalah salah satu penerapan teknologi yang banyak digunakan di dalam organisasi. Tersedianya sistem informasi yang baik dapat meningkatkan  produktifitas kerja organisasi.
Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, bagian keenam tentang pengelolaan pendidikan oleh satuan atau program pendidikan pasal 59 berisi:
1.        Dalam menyelenggarakan dan mengelola pendidikan, satuan atau program pendidikan mengembangkan dan melaksanakan sistem informasi pendidikan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
2.        Sistem informasi pendidikan satuan atau program pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan subsistem dari sistem informasi pendidikan nasional.
3.        Sistem informasi pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) memberikan akses informasi administrasi pendidikan dan akses sumber pembelajaran kepada pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik.
Sistem informasi akademik (SIA) merupakan penerapan teknologi informasi yang berada pada lembaga pendidikan. Guna meningkatkan produktifitas kerja serta kualitas layanan akademik, SIA telah banyak dimanfaatkan oleh lembaga pendidikan, dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Tinggi/Universitas.

Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan islam, dimana santri tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru atau ustadz. Pesantren Mahasiswa Ahmad Dahlan (PERSADA) adalah asrama hunian mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan yang berorientasi melakukan pembinaan agama Islam dan akademik, sehingga tercipta kader intelektual yang berakhlak mulia.

Proses pembinaan di Persada terkait dengan beberapa elemen seperti santri, pendamping, dosen, pengurus serta matakuliah yang terhimpun dalam kurikulum. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Persada dilaksanakan dua kali dalam sehari, yaitu pukul 05.00 s.d 06.00 WIB untuk jadwal pagi dan pukul 18.30 s.d 20.00 WIB untuk jadwal malam. Di luar jadwal itu digunakan untuk pembinaan non formal seperti pembinaan akhlak, hafalan dan beberapa program pendukung lain.
Hasil wawancara yang telah dilakukan dengan pengurus Persada disimpulkan bahwa, untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam proses pembinaan, dibutuhkan data atau dokumentasi dari setiap program yang dilakukan. Namun kenyatannya, beberapa proses pembinaan di Persada belum tercatat dengan baik.
Pada proses pembinaan akhlak misalnya, pendamping mencatat kepribadian setiap santri binaannya ke dalam buku harian pendamping, kemudian pendamping menyalin ke dalam form laporan santri yang selanjutnya akan diserahkan kepada bagian administrasi untuk direkap. Proses tersebut dirasa kurang efektif dan efisien karena pendamping dua kali mencatat data yang sama, begitu juga dengan petugas administrasi harus mencatat ulang ke dalam buku rekap.
Pada proses hafalan hadits dan qur’an terdapat dua masalah yang ditemukan, pertama nilai hafalan hanya dicatat pada buku panduan santri masing-masing sehingga Persada tidak memiliki dokumentasi nilai. Kedua penilaian hafalan hanya berdasar jumlah surat atau hadits yang dihafal bukan dari bagusnya hafalan, sehingga kualitas bacaan terabaikan.
Kartu Hasil Studi (KHS) merupakan bagian penting dalam KBM. Persada menerbitkan KHS sekali dalam setahun yang berbentuk syahadah/ijazah. Permasalahan yang ditemukan adalah santri hanya dapat melihat KHS setelah mendapatkan ijazah atau setelah lulus dari Persada, sehingga informasi KHS tidak terdistribusikan dengan baik.
Pembayaran biaya gedung dan biaya pendidikan merupakan salah satu faktor penting berjalannya KBM di Persada. Permasalahan yang ditemukan pada bagian ini ialah terjadinya penunggakan pembayaran dikarenakan informasi pembayaran tidak tersampaikan dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa santri disimpulkan bahwa, informasi pembayaran kurang tersampaikan karena untuk mengetahui status pembayaran setiap santri harus menanyakan langsung pada bagian adminitrasi keuangan.
Beberapa program pembinaan di Persada membutuhkan laporan yang digunakan sebagai bahan evaluasi pengurus dan santri. Proses pembuatan laporan dari pengumpulan sampai pengolahan data membutuhkan waktu yang cukup lama, karena masih menggunakan cara manual yaitu dengan menuliskan langsung ke dalam buku laporan.
Melihat permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka akan dilakukan penelitian dengan judul Sistem Informasi Akademik Pesantren berbasiS Web.

1.2      Identifikasi Masalah

Sesuai latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
a.       Proses pencatatan kepribadian santri kurang efektif dan efisien, karena pendamping harus mencatat dua kali untuk data yang sama, demikian juga dengan bagian administrasi mencatat kembali dalam buku rekap.
b.      Pada program hafalan, Persada tidak memiliki arsip nilai, karena nilai hanya tercatat pada buku pribadi santri, selain itu penilaian hafalan berdasar jumlah surat/hadits yang dihafal bukan dari kualitas hafalan.
c.       KHS tidak terdistribusikan dengan baik, karena KHS diterima setelah ijazah diterbitkan.
d.      Santri sering terlambat dalam membayar biaya pendidikan dikarenakan informasi pembayaran kurang terdistribusikan.
e.       Proses pembuatan laporan dari pengumpulan sampai pengolahan data membutuhkan waktu yang cukup lama karena masih menggunakan cara manual yaitu dengan menuliskan langsung ke dalam buku laporan.

1.3      Ruang lingkup

Guna menghindari terjadinya penyimpangan dalam penulisan, maka penelitian ini mencakup:
a.       Sistem informasi akademik pesantren dibangun untuk Pesantren Mahasiswa Ahmad Dahlan Yogyakarta yang digunakan oleh administrator, pengurus, pendamping dan santri.
b.      Sistem informasi ini memliliki fitur yang mengelola aktifitas akademik di persada meliputi presensi kuliah, kartu hasil studi, hafalan hadits, hafalan qur’an, matakuliah, kelas, kelompok, prestasi, pelanggaran, dan beberapa fitur tambahan lain.
c.       Perancangan proses sistem menggunakan model DFD (Data Flow Diagram), sedangkan perancangan model data menggunakan ERD (Entity Relationship Diagram).
d.      Implementasi sistem menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai database servernya.
e.       Data santri pada sistem ini akan terintegrasi dengan database Sistem Informasi Akademik (SIA) Universitas Ahmad Dahlan, yang memanfaatkan teknologi web service.
f.       Implentasi web service menggunakan library NuSOAP.

1.4      Rumusan Masalah

Berdasarkan ruang lingkup yang telah diuraikan, masalah dapat dirumuskan  yaitu bagaimana membangun sistem informasi akademik pesantren, sehingga mampu mengatasi permasalahan administrasi dalam proses pembinaan akademik di Pesantren Mahasiswa K. H Ahmad Dahlan Univeristas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

1.5      Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah membangun sistem informasi akademik pesantren berbasis web, untuk mengatasi permasalahan terkait administrasi pencatatan pada proses pembinaan akademik di Pesantren Mahasiswa Ahmad Dahlan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

1.6      Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.       Proses pembinaan di Persada dapat terdokumentasi dengan baik dan rapi sehingga informasi mudah diterima oleh elemen yang terkait.
b.      Proses pencatatan pembinaan di persada lebih efektif dan efisien, sehingga kualitas pelayanan akademik semakin meningkat.
c.       Pembuatan laporan program pembinaan menjadi semakin mudah karena dibantu dengan teknologi komputer.
d.      Mempermudah pengurus Persada dalam memonitoring perkembangan santri.